TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INI

Tuesday, 3 January 2012

PTK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TERHADAP
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGENAI PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PAKEM
DI KELAS II SDN PUTAT II KECAMATAN SEDONG
KABUPATEN CIREBON
(PTK Pada Siswa Kelas II SD Negeri Putat II)





 
















Disusun oleh :

NAMA     : N. EUTIK DARIAH
NIP           : 19660905 199903 2 001




















PLPG
KABUPATEN CIREBON




Masalah yang Menjadi Fokus Perbaikan :


Bagaimana meningkatkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran Matematika mengenai Perkalian dan Pembagian melalui model pembelajaran PAKEM di Kelas II SDN Putat II Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon





SDN Putat II, .............
Menyetujui,                                                                             Guru Kelas
Kepala Sekolah




Engkos Ganda Kusuma, S.Pd.                                               N. Eutik Dariah
NIP.                                                                                        NIP. 1966090 199903 2 001































BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan badi siswa adalah apa yang didengar, dirasakan, dialami setiap detik, setiap hari. Semua itu akan mempengaruhi perkembangan siswanya dan membentuk karakter dan sikapnya kelak.
Keberhasilan proses pembelajaran dapat ditentukan oleh efektif tidaknya stratedi belajar mengajar yang digunakan guru dalam membelajarkan siswanya. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar perlu didukung oleh model pembelajaran yang cocok bagi peserta didik. Melalui model pembelajaran yang cocok, guru dapat lebih mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu keberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang dibuat oleh guru. Oleh karena itu, komponen-komponen dalam perencanaan pengajaran harus dikembangkan dan disusun secara sistematis dan sistematik, sehingga semua komponen saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang utuh.
Hasil pembelajaran yang optimal diperoleh dari proses pembelajaran yang memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki siswa yang dapat teindikasi dari hasil perolehan nilai. Nilai yang baik menunjukan bahwa materi pembelajaran telah dikuasai oleh siswa. Selain nilai yang dijadikan patokan, keaktifan dan keterlibatan siswa dalam belajarpun dapat dikategorikan sebagai salah satu siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari sejauhmana siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Oleh karena itu guru harus mau dan mampu berupaya melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Sehingga dapat menghasilkan suatu perubahan dalam kemampuannya. “Kegiatan belajar harus menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa, perubahan ini akan tampak pada kemampuan siswa” (Noehi Nasution, 1995 : 660).
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukan bahwa khususnya pembelajaran Matematika di SD Negeri Putat II di kelas II, kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon pada pembelajaran semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu :
·      Dari hasil analisis dan observasi terhadap siswa kelas II SDN Putat II diperoleh fakta bahwa pembelajaran Matematika rata-rata kemampuan siswa masih kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena selama ini masih banyak guru yang mengajarkan pelajaran menggunakan paradigma lama yaitu memindakan pengetahuan kepada siswa berupa informasi dan siswa diharapkan untuk mencatat dan menghafal konsep yang telah diberikan tanpa memperhatikan proses kerja ilmiahnya maupun penerapannya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya menjadi tidak bermakna bagi siswa dan lingkungan di sekitarnya.
·      Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis melakukan refleksi dan meminta teman sejawat/supervisor untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dari hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat dapat terungkap permasalahan yang terjadi pada pembelajaran ini, dianatanya :
           1.       tingkat pengusaan siswa terhadap materi pembelajaran rendah
           2.       siswa kurang kreatif selama proses belajar langsung karena proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru.
           3.       penjelasan yang disampaikan guru sulit dimengerti oleh siswa
           4.       Metode yang dipakai cenderung monoton tidak ada variasi dengan menggunakan metode lainnya.
Setelah permasalahan teridentifikasi, penulis sebagai peneliti melakukan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat, supervisor. Sehingga penulis dapat menganalisis dan merumuskan faktor-faktor penyebab antra lain :
1. Kurangnya penguasaan guru dalam menggunakan metode lain selain ceramah
2. Pembelajaran kurang memperlihatkan tingkat perkembangan kognitif siswa.
B. Rumusan Masalah
            Dari hasil analisis masalah di atas, pada pelaksanaan pembelajaran ini difokuskan pada :
            Bagaimanakah meningkatkan kemampuan siswa kelas II SDN Putat II terhadap mata pelajaran Matematika dengan materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran PAKEM?

C. Tujuan Penelitian
            Berkaitan dengan permasalahan dalam pembelajaran Matematika, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
  1.       Mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap perkalian dan pembagian pada pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran PAKEM
  2.       Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran PAKEM untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran Matematika mengenai perkalian dan pembagian
  3.       Menganalisis dampak penggunaan model pembelajaran PAKEM untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap perkalian dan pembagian

D. Manfaat Penelitian
            Ada tiga manfaat pokok yang dapat diambil dari perbaikan pembelajaran ini adalah :
1. Manfaat PTK bagi Guru :
a.       Dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
b.      Membuat guru lebih percaya diri
c.       Mendapatkan kesempatan untuk berperan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri

2. Manfaat PTK bagi siswa :
a.       Memotivasi siswa untuk aktid, kreatif dalam pembelajaran sehingga materi dapat dikuasainya.
b.      Menambah pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menjelaskan materi yang diperoleh selama pembelajaran
c.       Kemampuan dan keterampilan siswa terlatih dan meningkat setelah mengikuti pelajaran
3. Manfaat PTK bagi Sekolah :
a.       Melalui kegiatan PTK fungsi sekolah dapat berkembang, sehingga diperoleh pengalaman langsung tentang efektivitas model pembelajaran PAKEM pada mata pelajaran Matematika
b.      Apabila menemui masalah yang sama, penelitian dapat dimanfaatkan di sekolah lain.

E. Kajian Pustaka
1. Pembelajara Matematika di Sekolah Dasar
a)      Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Pembelajaran Matematika
Matematika adalah pengetahuan tentang pengetahuan yang sistematik yang boleh diuji serta boleh dibuktikan dengan kebenatan yang boleh dianggap sebagai ilmu tertinggi serta mampu menjadi dasar pada ilmu-ilmu lain.
Ilmu membawa pengertian bahwa Matematika merupakan suatu ilmu yang tidak ada penghujungnya. Matematika adalah suatu cabang yang tidak mutlak, pengetahuan diperoleh melalui uji kaji yang dibuktikan dari sudut hipotesis. Berdasarkan kaedah yang dijalankan pengetahuan Matematika adalah senantiasa diperbaharui dan diformulasikan semula berdasarkan penemuan terbaru dari masa ke masa (Muhammad Hilmi bin Saleh 791104025581001)
Pendidikan Matematika di SD bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan Matematika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu mengerjakan pengerjaan hitung perkalian.
Pada hakikatnya Matematika merupakan proses dan produk. Bila siswa hanya mendengarkan informasi dan menghafalkan fakta saja, berarti kita melupakan hakikat Matematika sebagai proses, sebab dengan mendengar dan menghafal kita hanya memperkenalkan Matematika secara nyata.
Raka Joni mengutip Marzano (1992) bahwa titik pusat hakikat belajar, pengetahuan pemahaman terwujud dalam bentuk pemberian maksan oleh siswa kepada pengalaman melalui berbagai bentuk kegiatan pengkajian yang memerlukan pengarahan berbagai keterampilan kognitif di dalam mengolah informasi yang diperolehnya melalui indera.
Pengembangan pembelajaran Matematika yang menarik, menyenangkan, layak , sesuai konteks, serta didukung oleh ketersediaan waktu, keahlian, sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Seorang guru dutuntut untuk memiliki kemampuan dan kreatifitas yang cukup agar pembelajaran dapat terselenggarakan secara efektif dan efisien. Salah satu aspek kemampuan yang  harus dimiliki oleh guru adalah tentang pemahaman dan penugasan terhadap pendekatan pembelajaran. Salah satu peran pendekatan pembelajaran dalam suatu pembelajaran adalah  untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran yang diselenggarakan.
Fungsi mata pelajaran Matematika di SD adalah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, dan bersikap nyata serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Matematika di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sesuai dengan fungsinya, belajar Matematika merupakan suatu kegiatan yang rasional. Belajar hanya akan terjadi apabila seseorang mengubah atau berkeinginan mengubah pikirannya (West & Pines, 1985 : 211-214)
Tujuan Matematika di SD disesuaikan dengan kurikulum 2006. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 Matematika di SD bertujuan agar peserta didik memliki kemampuan sebagai berikut :
         1.         Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
         2.         Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Matematika yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
         3.         Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Matematika, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
         4.         Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
         5.         Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

2. Model Pembelajaran PAKEM
            Pakem adalah model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini mengkondisikan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan sehingga materi yang disampaikan guru akan cepat terekam dengan mudah oleh siswa dan pada akhirnya hasil pembelajaran akan menjadi optimal
            Konsep model pembelajaran PAKEM adalah sebagai berikut :
·      Multi Metode, multimedia
·      Praktek dan bekerja dalam tim
·      Memanfaatkan lingkungan sekitar’
·      Di dalam dan di luar kelas
·      Multi aspek (logika, praktuka, estika)

F. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
            Tempat pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di Kelas II SD Negeri Putat II Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon dengan menggunakan waktu sesuai jam pelajaran, yaitu hari Jum’at minggu pertama dan hari Jum’at minggu keempat bulan Mei 2010 (dua siklus) selama 2 jam pelajaran setiap siklusnya.
            Adapun jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut :
  1.     Siklus I dilakukan pada hari Kamis tnaggal  5 Juni 2011 pada jam pelajaran 1 dan 2
  2.     Siklus II dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Juni 2011 pada jam pelajaran 1 dan 2













BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.      Permasalahan Pembelajaran Matematika dalam Aspek Perkalian dan Pembagian di Kelas II Sekolah Dasar

                 Pembelajaran Matematika bagi sebagian guru cenderung diajarkan secara konseptual saja, bersifat hapalan dan kurang mementingkan proses pemahaman dan pembinaan konsep. Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengilah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber, antara lain di sekolah, di halaman, di perpustakaan, di pedesaan dan sebagainya.
                 Sarifudin dan Winataputra (1999 : 65) mengelompokan sumber-sumber belajar menjadi 5 kategori, yaitu manusia, buku/perpustakaan, media masa dan lingkungan dan media pendidikan. Namun guru biasanya kurang tertarik menggunakan media sebagai sumber belajar seperti halnya mengajak siswa keluar lingkungan sekolah karena berbagai faktor, diantaranya waktu yang terbatas, bobot materi yang terlalu banyak serta keterbatasan guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran padahal sumber belajar cukup kaya di lingkungan siswa tinggal.
                 Melalui kurikulum berbasis kompetensi diharapkan pola pembelajaran yang disampaikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Subianto, 1990 : 28)
                 Pada gilirannya siswa aktif dalam belajar karena pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari dengan ketentuan media sebagai sumber belajar siswa. Di dalam KTSP SD tahun 2006, indikator adalah acuan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
                 Metoda yang digunakan dalam mengembangkan Matematika di Kelas II dengan strategi metoda demontrasi.

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
Ø  Tahap 1, dengan penekanan materi tentang soal perkalian sehingga memenuhi harapan yang tercantum dalam indikator
Ø  Tahap 2, mengamati penjelasan tentang pengerjaan hitung perkalian dan pembagian, langkah-langkah ini dilaksanakan melalui pembelajaran siklus I dan siklus 2 untuk dapat membandingkan perkembangan dan peningkatan kemampuannya.
Ø  Setiap siklus dilaksanakan dengan proses pembelajaran penuh dari perencanaan (RPP) dan penekanan-penekanan juga langkah pembelajaran yang berbeda dengan siklud selanjutnya disesuaikan aspek mana yang masih kurang untuk perbaikan.
Hasil Observasi Nilai Siswa
Daftar Nilai Siswa Pelajaran Matematika Siklus I dan II
No
No. Induk
Nama Siswa
Nilai
Siklus I
Siklus II
1.


60
65
2.


65
70
3.


75
80
4.


75
75
5.


80
90
6.


50
65
7.


75
80
8.


90
100
9.


65
75
10.


70
80
11.


65
80
12.


75
90
13.


70
85
14.


75
95
15.


60
70
16.


50
65
17.


65
70
18.


65
70
19.


60
70
20.


75
80
21.


60
70
22.


80
85
23.


80
85
24.


80
85
25.


65
70
26.


70
75
27.


65
80
28.


60
80
29.


65
70
30.


60
70
Jumlah
2040
2345

C. Kerangka Pikir
Dari kedua siklus yang dilaksanakan sebagai acuan untuk menentukan hasil KBM, apakah sudah memenuhi syarat pada nilai KKM, dapat dilihat dari analisis hasil evaluasi, sehingga bisa menentukan mana siswa yang harus ada perbaikan dan siswa mana yang masuk di pengayaan. Dengan batasan skor 5 – 69 siswa di adakan perbaikan dan batasan dari 70-100 pengayaan dengan alur :
         1.         Kegiatan awal proses pembelajaran tentang perkalian dan pembagian
         2.         Timbul permasalahan karena nilanya (hasilnya) di bawah KKM (sekitar 30% dari jumlah siswa)
         3.         Dilaksanakan proses KBM – siklus I dibuat analisis hasil evaluasi dan peningkatan 65%
         4.         Dilaksanakan peoses KBM – siklus 2. Sehingga pencapaian target 78%
Kegiatan KBM awal à siklus I à siklus 2 à analisis hasil evaluasi à perbaikan à pengayaan.





F. Jadwal Penelitian

No
JENIS KEGIATAN
BULAN PELAKSANAAN
MARET
MEI
JUNI
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1.
Persetujuan Proposal
x
x











2.
Persiapan Penelitian


x
x









3.
Tindakan Kelas




x
x
x






4.
Pengolahan Data







x
x




5.
Analisis Hasil








x
x
x


6.
Laporan Hasil Penelitian











x
x















LAMPIRAN :
LEMBAR OBSERVASI GURU/SISWA
No
Aktivitas Guru/Siswa
Ya
Tidak
Skor
0
1
2
3
4
1.
Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan







2.
Siswa memperhatikan indikator dan kompetensi yang diharapkan







3.
Guru menjelaskan secara singkat aturan tentang perkalian dan pembagian







4.
Siswa memperhatikan penjelasan aturan tentang perkalian dan pembagian







5.
Guru membagikan LKS yang berisi perkalian dan pembagian







6.
Siswa memperhatikan LKS yang berisi perkalian dan pembagian







7.
Guru menanyakan alasan memilih gambar tersebut







8.
Siswa meneruskan meyusun dengan urutan yang benar







9.
Guru meminta siswa memberikan deskripsi/keterangan pada tiap gambar







10.
Siswa memberi deskripsi/keterangan pada tiap gambar







11.
Guru meminta siswa menuliskan kembali deskripsi-deskripsi tersebut menjadi sebuah paragraf







12.
Guru meminta siswa mepresentasikan hasil kerja di depan kelas







13.
Siswa mempresentasikan hasil kerja di depan kelas







14.
Guru meminta siswa memajang hasil kerja di papan display







15.
Siswa memajang hasil kerja di papan display







16.
Guru meminta siswa memberikan kesimpulan







17.
Siswa memberi kesimpulan








Keterangan :                                                                            Observer,
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik                                                            ........................................



DAFTAR PUSTAKA





Amalia Sapriati, dkk. (2008).  Pembelajaran Matematika di SD, Jakarta : Universitas Terbuka.

Andayani, dkk. (2009).  Pemantapan Kemampuan Profesional,  Jakarta : Univertitas Terbuka.

Nono Sutarno, dkk (2008).  Materi dan Pembelajaran Matematika SD, Jakarta : Universitas Terbuka.

Udin S. Winataputra, dkk (2004).  Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka.